Social Icons

SALJU SHOP

Jumat, 01 November 2013

Museum Nyamuk: Wisata Edukasi Ilmiah

Jika di Museum Shell Bali Anda akan menemukan beragam jenis kerang, lain halnya saat Anda berkunjung ke museum yang berada di Kabupaten Pangandaran ini. Pasalnya, museum yang bernama Mosquito Theatre ini merupakan sebuah museum yang mengoleksi berbagai jenis nyamuk dari seluruh Indonesia. Museum nyamuk atau Mosquito Theatre ini juga satunya-satunya museum nyamuk yang ada di Indonesia.

Museum ini memiliki konsep minimalis dengan nuansa perpaduan hijau, merah dan oranye. Digagas pertama kali oleh Kepala Loka Balitbang P2B2 Ciamis, adanya museum ini bukanlah tanpa alasan. Pasalnya Indonesia termasuk negara dengan jenis nyamuk yang beragam, ditambah adanya pemikiran penyakit menular dengan vector nyamuk hingga kini masih menjadi beban bagi sebagian besar negara tropis termasuk Indonesia.

Penyakit-penyakit menular melalui gigitan nyamuk seperti demam berdarah dengue, malaria, filariasis dan chikungunya sifatnya endemik di Indonesia dan telah merenggut korban jiwa. Karena itu, masyarakat Indonesia harus disadarkan akan keberadaan dan bahaya nyamuk. Dengan alasan itulah museum ini hadir untuk memberikan sarana informasi edukatif kepada para pengunjung.

Selain sebagai wisata pendidikan, museum yang berdiri sejak tahun 2009 ini juga berfungsi sebagai sarana penunjang. Diantara fasilitas dan sarana yang bisa ditemui di museum ini mulai dari ruang cinderamata/souvenir hingga insektarium, laboratorium entomologi, parasitologi, farmakologi dan virology, laboratorium uji Insektisida, perpustakaan, tanaman obat anti malaria, Gedung Sinema (teater Nyamuk) berukuran 9x8 meter dengan kapasitas 120 orang, ruang multimedia yang berfungsi untuk proses editing dan dubbing, pusat pelayanan yang berfungsi sebagai tempat pelayanan informasi.

Koleksi Nyamuk

Selain itu, museum yang berada di komplek perkantoran Loka Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Litbang P2B2) ini, terdapat  juga 80 nyamuk vector penyebar penyakit yang berasal dari Indonesia yang dikoleksi museum ini. Nyamuk-nyamuk tersebut terbagi dalam enam jenis, yaitu Aedes, Culex, Anopheles,Mansonia, Amigeres, dan Toxor. Museum ini juga dilengkapi koleksi tanaman pengusir nyamuk dan tanaman obat untuk gejala penyakit yang dibawa nyamuk. Museum Nyamuk juga menyediakan film dokumenter tentang siklus kehidupan nyamuk. [Arda Dinata].***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SLIMMING SERIES

Dapat uang melalui internet