DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) di
Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Departemen
Kesehatan telah menetapkan 5 kegiatan pokok sebagai kebijakan dalam
pengendalian penyakit DBD yaitu menemukan kasus secepatnya dan mengobati sesuai
protap, memutuskan mata rantai penularan dengan pemberantasan vektor (nyamuk
dewasa dan jentik-jentiknya), kemitraan dalam wadah Pokjanal DBD (kelompok kerja
operasional DBD), pemberdayaan masyarakat dalam gerakan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN 3M Plus) dan peningkatan profesionalisme pelaksana program.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk
menanggulangi terjadi-nya peningkatan kasus, salah satunya dan yang paling
utama adalah dengan memberdayakan masyarakat dalam kegiatan pemberantas-an
sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M (menguras-menutup-mengubur). Kegiatan
ini telah diintensifkan sejak 1992 dan pada 2000 dikembangkan menjadi 3M Plus
yaitu dengan cara menggunakan larvasida, memelihara ikan dan mencegah gigitan
nyamuk.
Selama ini berbagai upaya untuk memberdayakan
masyarakat dalam PSN-DBD sudah banyak dilakukan, tetapi hasilnya belum optimal
dapat merubah perilaku masyarakat untuk secara terus menerus melakukan PSN-DBD
di lingkungan masing-masing.
Untuk mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat
dalam PSN DBD, pada tahun 2004 WHO memperkenalkan suatu pendekatan baru yaitu
Komunikasi Perubahan Perilaku/KPP (Communications for Behavioral Impact/COMBI),
tapi beberapa negara di Asean (Malaysia, Laos, Vietnam), Amerika Latin
(Nikaragua, Brazil, Cuba) telah menerapkan pendekatan ini dengan hasil yang
baik. Di Indonesia sendiri sudah diterapkan daerah uji coba yaitu di Jakarta
Timur dan memberikan hasil yang baik.
Pendekatan tersebut lebih menekankan pada
kekompakkan kerja tim (sebagai tim kerja dinamis). Perumusan dan penyampaian
pesan, materi dan media komunikasi direncanakan berdasarkan masalah yang
ditemukan oleh masyarakat dengan cara pemecahan masalah yang disetujui bersama.
Akhhirnya, dengan pendekatan KPP/COMBI diharapkan perubahan perilaku masyarakat
ke arah pemberdayaan PSN dapat tercapai secara optimal.***
Arda Dinata
Peneliti di Loka Litbang Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Ciamis, Balitbangkes Kemenkes R.I.
Peneliti di Loka Litbang Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Ciamis, Balitbangkes Kemenkes R.I.
Bisa dishare ngak artikelnya
BalasHapusboleh asal dengan menyebut sumbernya. Makasih...
BalasHapus